Selasa, 27 Desember 2011

KEBERADAAN TUHAN

Secara sistematis sifat Wajib Tuhan sekaligus Sifat Mustahil Tuhan adalah sebagai berikut.:

1. Wajib : Ada,
Mustahil : Tidak Ada

Ada banyak cara untuk membuktikan secara logis bahwa Tuhan itu ada. Bukti-bukti tersebut dapat ditemukan jika kita mau berfikir. Berfikir tentang kejadian manusia, mahkluk-mahkluk lain disekitar kita ataupun tentang kejadian makro kosmos Alam Semesta.

Adalah tidak logis jika keberadaan Jagat Raya dan keteraturan hukum-hukumnya ini adalah kebetulan belaka, satu kebetulan dari sekian miliar-miliar ke-mungkinan.

Beberpa bukti tersebut antara lain :
· Pada dunia sub partikel, ukuran besarnya masa, dan gaya inti patikel sub atomic sangatlah tepat, jika ukuran ini berkurang atau bertambah sedikit saja maka materi tidak akan pernah terbentuk karena electron-electron akan runtuh ke proton atau terlempar keluar sebagai kilatan cahaya.

· Pada dunia Macro Cosmos juga demikian beberapa ukuran Jagat Raya seperti telah tertala demikian tepatnya. Misalnya saja mulai dari masa matahari, bumi dan planet-planet lain, terhadap lintasan orbit masing-masing adalah sangat akurat jika saja misalnya orbit bumi lebih dekat atau lebih jauh dengan matahari maka suhu di bumi akan menjadi ekstrim sangat dingin atau sangat panas yang tidak memungkinkan untuk adanya makhluk hidup seperti manusia.

Masih banyak fakta-fakta ilmiah lain yang intinya menunjukkan kepada kita bahwa peran Sang Pencipta diperlukan untuk dapat membangun hukum-hukum alam yang sangat anggun sehingga Jagat Raya ini bisa selaras dan seimbang.

2. Wajib : Maha Mencipta
Mustahil : Tidak mampu Mencipta

Tuhan adalah Causa Prima begitu menurut orang Yunani, Tuhan adalah penyebab pertama. Tuhan yang menciptakan segalanya, termasuk yang menciptakan Ruang-Waktu, mencipta-kan semua yang ada di langit dan di bumi.

Batasan
Agar kita tidak tersesat dalam proses pencarian ini, kita memerlukan suatu batasan yang memberi garis tegas mana yang logis disebut Tuhan dan mana yang tidak logis.

Batasan sederhna ini akan memisahkan segala sesuatu menjadi dua hal saja, yaitu:

§ Tuhan
(yang menciptakan makhluk)

§ Makhluk
(segala sesuatu yang diciptakan Tuhan)

Dengan batasan ini berarti yang ada tinggal Tuhan dan makhluk, diluar Tuhan adalah makhluk yaitu segala sesuatu yang selain Tuhan.
Tuhan dan makhluk tidak mungkin bersatu dengan dalih apapun, karena Tuhan bersifat mutlak sedang makhluk serba terbatas. Jika dipaksakan maka secara logis akan menjadikan Tuhan tidak lagi mutlak namun jadi serba terbatas.


3. Wajib : Kekal Abadi
Mustahil : Fana

Ruang-Waktu adalah ciptaan Tuhan, artinya Tuhan diluar Ruang-Waktu. Diluar Waktu berarti terhadap Tuhan tidak ada pengertian sebelum dan sesudah, tidak ada awal dan tidak ada akhir, Kekal Abadi.
Secara logis jika ada sesuatu yang lebih dahulu dibanding Tuhan berarti ada sesuatu yang bukan makhluk ciptaan Tuhan, padahal salah satu sifat wajib Tuhan adalah Maha Pencipta yang menciptakan segala sesuatu.

Para ilmuwanpun kini telah mengakui bahwa Waktu adalah terbatas mempunyai Awal dan Akhir, salah satunya adalah Stephen Hawking yang menulis tentang sejarah lahirnya Waktu dalam bukunya A Brief History of Time. Sayang sekali dia menjadi kebingungan saat menyadari jika tuhan dalam agamanya terlahir didalam Waktu.

4. Wajib : Maha Kuasa
Mustahil : Lemah

Maha Kuasa artinya Tuhan harus mempunyai kekuasaan yang mutlak dan tak terbatas, tidak ada sesuatupun yang lebih berkuasa diatas Dia, kalau ada sesuatu yang lebih berkuasa diatasnya, maka sesuatu itulah yang lebih pantas disebut Tuhan. Lebih jauh lagi bahkan tidak ada sesuatupun yang kekuasaanya setara dengan Dia.
Maha Kuasa juga berarti tidak ada sesuatupun yang membatasinya. Ruang-Waktu adalah salah satu batas buat Materi di Jagat Raya ini, demikian juga dengan dimensi-dimensi yang lain. Jadi secara logis Tuhan diluar semua dimensi yang ada, karena Dialah yang menciptakan-Nya.

Sifat Maha Kuasa Tuhan yang mutlak tak terbatas tidak berarti boleh bertentangan dengan sifat Wajib dan sifat Mustahil Tuhan yang lain sesuai dengan Hukum Sifat III diatas.

Sebagai contoh seorang non muslim pernah berargumen bahwa tidak ada kesulitan sedikitpun bagi Tuhan Yang Maha Kuasa untuk hadir dalam wujud manusia di dunia ini.

Ini adalah akibat kerancuan berfikir yang fatal, karena dengan begitu maka Sifat Maha Kuasa Tuhan akan bertentangan dengan beberapa sifat Wajib dan sifat Mustahil Tuhan yang lain.

Karena saat Tuhan hadir di Jagat Raya ini sabagai manusia atau apapun Wujud nya, maka akan langsung bertentangan dengan sifat wajib Tuhan yang lain, misalnya dengan sifat Kekal Abadi, karena sebagai Dzat di didalam Ruang-Waktu pasti mempunyai Awal dan Akhir pada suatu waktu. Jadi bersifat Fana. Fana adalah salah satu sifat Mustahil Tuhan.

Selain itu jika Tuhan hadir di Jagat Raya ini sebagai manusia berarti semua hukum Alam pada manusia akan berlaku pada Nya sehingga Tuhan perlu Tidur, Makan, Buang Kotoran dan Akhirnya Tuhan bisa Mati.

Dengan logika berfikir seperti itu nantinya tidak menutup kemungkinan jika akan banyak hal-hal lain yang bisa dipertuhankan, misalnya Sapi, Gunung, atau Matahari sebagai Tuhan dengan alasan karena Tuhan Maha Kuasa maka untuk mendekati umatnya Tuhan bisa menjelma menjadi apa saja yang dikehendaki.


5. Wajib : Maha Berkehendak
Mustahil : Terpaksa

Maha berkehendak artinya Tuhan harus bebas berkehendak, tidak ada yang bisa memaksa ataupun membuatnya terpaksa. Apakah kehendak Tuhan itu menjadi berkah atau bencana bagi manusia itu semua terserah kehendak Tuhan. Manusia boleh meminta dengan berdoa namun Tuhanlah yang menentukan.
Dalam perdebatan mengenai Tuhan, seorang Atheis menantang, “Jika benar Tuhan itu Maha Kuasa coba anda minta pada Tuhan anda untuk melepas sepatu saya, bisakah?“ Si Atheis tersenyum, “Tidak bisakan?, sedangkan saya hanya dengan satu sentakan kecil maka sepatu ini akan lepas” sindirnya dengan angkuh sambil melepas sepatunya.
Dengan tegas teman kita menjawab: “Jika Tuhan memenuhi perintah saya untuk melepas sepatu anda, berarti Tuhan Tidak bebas berkehendak karena terpaksa memenuhi perintah saya, bahkan berarti saya lebih berkuasa daripada Tuhan. Namun tidak demikian, Tuhan saya tidak hanya Maha Kuasa, yang menguasai segala sesuatu namun juga Maha Berkehendak yang bebas melakukan apa saja, tidak tergantung pada perintah anda ataupun permintaan saya.” Si Atheis terdiam dengan jawaban sederhana namun logis tersebut.

Memang demikianlah Tuhan yang Maha Kuasa juga Maha berkehendak, artinya walaupun Dia menguasai apa saja dan bisa berbuat apa saja namun Dia juga bebas berkehendak diluar kehendak manusia.

6. Wajib : Independent
Mutahil : Dependent

Tuhan harus tidak tergantung pada apapun juga, karena kalau Dia masih tergantung pada sesuatu yang lain berarti kekuasaan-Nya tidak lagi mutlak karena ada yang membatasi kekuasaan-Nya.
Kekuasaan Tuhan tidak bertambah atau berkurang karena mahkluk-Nya. Misalnya jika semua manusia dibumi ini tidak ada yang patuh pada Tuhan, maka kekuasaan Tuhan tidak akan berkurang sedikitpun, begitupula sebaliknya.


7. Wajib : Singular, Maha Esa
Mutahil : Plural

Tuhan harus bersifat tunggal, artinya tidak terdiri dari beberapa bagian walaupun bagian-bagian tersebut dikatakan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Jika Tuhan terdiri dari beberapa Oknum maka masing-masing Oknum tersebut menjadi tidak Independent karena masing-masing Oknum bisa mempunyai kehendak yang berbeda.

Selain itu berarti kekuasaan Oknum yang satu dibatasi oleh kekuasaan Oknum yang lain, akhirnya kekuasaan semua Oknum tersebut menjadi nisbi, sehingga masing-masing Oknum tersebut tidak logis lagi disebut sebagai Tuhan.

Demikianlah beberapa sifat-sifat Wajib Tuhan yang utama. Sifat yang satu secara logis diperkuat dan disempurnakan dengan sifat Wajib yang lain.

Dengan mengetahui sifat-sifat wajib Tuhan secara logis seperti diatas, diharapkan kita bisa menentukan sendiri mana Tuhan yang rasional dan mana tuhan-tuhan yang tidak masuk akal (irasional) untuk disembah dan dipuja.